Search

Headline - Tragedi Sandal Hilang

Headline - Tragedi Sandal Hilang

DALAM acara manasik haji sebelum berangkat ke tanah suci sangat biasa disarankan agar para calon jamaah haji membawa lebih dari satu pasang sandal. Alasannya adalah karena banyak kasus sandal tidak ketemu atau hilang saat di masjid. Bisa jadi bukan karena diambil orang lain melainkan karena lupa tempat meletakkannya. Maklum, masjidnya super luas. Mat Kelor biasa membawa sandal 4 pasang plus songkok hitam nasional 4 biji. Bisa untuk shadaqah katanya.

Saat di tenda Mina kemaren, Mat Kelor mendengar suara ramai di tenda sebelah toilet. Ternyata seorang kakek lagi marah-marah karena sandalnya hilang. Kakek ini berteriak: "Mana sandal saya? Awas. Kalau sandal saya tidak ketemu, saya akan lakukan apa yang pernah dilakukan bapak saya saat sandalnya hilang." Diulang-ulang kalimat ini. Para petugas travel takut juga sama si kakek, karena ternyata di punggungnya ada bekas tato.

Semua mencari sandal berwarna merah menyala milik si kakek itu, namun tak ada yang menemukan. Kakek itu berteriak lagi sambil sesumbar akan melakukan apa yang dilakukan bapaknya jika sandalnya hilang. Wajah kakek itu memerah marah. Mat Kelor membangunkan isterinya menanyakan kunci koper kecilnya untuk mengambil sandal serepnya untuk diberikan kepada kakek itu sebagai ganti. Ketimbang nanti merusak tenda dan atau aksi lainnya, pikir Mat Kelor.

Diberikannya sandal itu kepada si kakek. Alhamdulillah si kakek itu berhenti berteriak dan berkenan dengan sandal Mat Kelor bergambar sampan Madura itu. Mat Kelor akhirnya akrab dengan si kakek, lalu bertanya penuh penasaran: "Apa yang dilakukan bapak sampeyan (kakek) jika sandalnya hilang?" Kakek itu menjawab santai: "Ya pulang tanpa sandal alias telanjang kaki." Mat Kelor tertawa terbahak-bahak sambil berkata: "Hahahahaaa, sama dengan bapak saya."

Suasana tenang kembali, si kakek kemudian masuk kembali ke dalam tenda dan tertidur pulas. Sandal bergambar perahu itu akhirnya diambil dan dibawa pergi kembali oleh Mat Kelor sambil berujar: "Aman, tugasku selesai." Pelajaran berharganya adalah "jangan biasakan ancam-ancam, tak ada orang yang suka dan ikhlas membantu." Maaf ya kek, kasusnya diviralkan. Tapi kan tidak sebut nama kakek. Salam, AIM. [*]

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - Tragedi Sandal Hilang"

Post a Comment

Powered by Blogger.