Search

Headline - Sang Istri Shalihah, Istri Teladan

Headline - Sang Istri Shalihah, Istri Teladan

DI bulan Rabi'ul Awal ini, kajian tentang Rasulullah banyak sekali digelar demi untuk menjadikan kita semakin mengenal dan semakin mencintai manusia termulia ini. Orang yang tak mengenal hakikat nilai Rasulullah, tak akan pernah menghormati beliau dengan selayaknya penghormatan.

Kini marilah kita berkisah tentang istri beliau yang perama, yakni Siti Khadijah, yang sangat paham serta mengerti nilai serta derajat beliau. Bagaimanakah sikap Siti Khadijah kepada beliau? Perlu ditiru oleh para wanita shalihah dalam menata sikapnya kepada para suaminya.

“Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu,” ungkap Siti Khadijah di saat sakit untuk kewafatannya kepada Rasulullah Muhammad SAW. Siapa yang tidak tahu kesetiaan dan pengorbanan beliau untuk Rasulullah dan Islam? Rasulullah pun menjawab bahwa beliau adalah istri yang sangat berbakti dan berjuang bersama. Siti Khadijah selalu saja merendah dan merasa belum mempersembahkan yang terbaik.

Tahukah para sahabat dan saudaraku, apa saja permintaan Siti Khadijah sebelum meninggal dunia? Pembagian warisankah? Pembagian harta bendakah Atau apa? Beliau memohon agar Rasulullah selalu mendoakan kebaikan untuk beliau, memohon agar Rasulullah menggalikan kuburan beliau dengan kedua tangan beliau yang mulia, dan agar beliau turun sendiri ke liang kubur beliau sebelum kuburan itu ditutup dengan tanah. Sungguh permintaan seperti ini mengundang tetesan air mata haru kita.

Tidak cukup sampai di situ. Beliau, Siti Khadijah memanggil puterinya, Fathimah, dan membisikinya: “Fathimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.” Subhanallah, pemalunya beliau dan begitu santunnya beliau kepada Rasulullah Muhammad sang suami.

Sekelas beliau imannya masih takut siksa kubur, sementara sekelas kita sudah berani menantang malaikat pencabut nyawa dan malaikat Munkar Nakir. Lalu saya bertanya, apa hubungannya antara takut siksa kubur dengan surban Rasulullah itu? Bagaimanakah jawaban Rasulullah? Lalu kain kafan apa yang digunakan Siti Khadijah? Kapan-kapan kita kaji bersama ya. Salam, AIM. [*]

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - Sang Istri Shalihah, Istri Teladan"

Post a Comment

Powered by Blogger.