Search

Headline - IHSG Coba Cari Keseimbangan

Headline - IHSG Coba Cari Keseimbangan

INILAHCOM, Jakarta - Secara teknikal, IHSG berada di fase uptrend dalam jangka pendek setelah mencatatkan reli kenaikan dan berhasil menutup gap dikisaran 6.282-6.318, serta melewati ke atas garis MA 200 nya.

Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, dengan koreksi di akhir pekan, membuat IHSG berpeluang mengalami pembalikan arah sementara. "IHSG diperkirakan akan berkonsolidasi mencari keseimbangan baru pascareli kenaikan 10 hari beruntun, sebelum melanjutkan reli kenaikannya lagi. Indikator teknikal MACD yang bergerak naik dan telah cross up keatas centreline, mengindikasikan bahwa IHSG mulai bergerak positif," seperti mengutip hasil risetnya, Minggu (27/10/2019).

Terbentuknya pola bearish engulfing dengan tertutupnya gap dikisaran 6.257-6.270 pada perdagangan akhir pekan kemaren, mengindikasikan peluang terjadinya koreksi lanjutan pada IHSG di awal pekan ini. IHSG berpeluang  menguji area support terdekat dikisaran level 6.230-6.211.

Apabila tekanan akibat profit taking berlanjut, maka IHSG berpeluang melanjutkan koreksinya menuju area suport berikutnya di kisaran 6.169 hingga 6.126, sebagai area thrownback wajar dari reli kenaikan 3 pekan terakhir.

Sementara untuk area resistance IHSG pekan ini, diperkirakan akan berada dikisaran 6.348 hingga 6.375. "Jika kenaikan berlanjut, maka IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya menuju area resistance berikutnya dikisaran 6.412 hingga 6.468. Penguatan di atas 6.468, akan mengkonfirmasi trend bullish bagi IHSG hingga akhir tahun ini."

Fokus para investor pekan ini adalah rilis kinerja laporan keuangan emiten kuartal III/2019 yang akan banyak keluar jelang akhir bulan Oktober. Selain itu meeting the Fed yang mana hampir dipastikan akan menurunkan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya di tahun ini.

Berikut data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini, diantaranya adalah Selasa 29 Oktober 2019, pernyataan Gubernur RBA Lowe. Rabu 30 Oktober 2019, rilis data inflasi Australia, Rilis data pekerjaan ADP dan GDP AS, Kebijakan Suku bunga The Fed.

Kamis 31 Oktober 2019, rilis data manufaktur China, Kebijakan moneter dan konferensi pers bank sentral Jepang (BOJ), Rilis data GDP zona euro, Rilis data pendapatan dan pengeluaran perorangan AS. Jum’at 1 November 2019, rilis data manufaktur dan inflasi Indonesia, Rilis data caixin manufaktur China, Rilis data pekerjaan, tingkat pengangguran dan manufaktur AS.

IHSG bisa menanfaatkan momentum untuk konsolidasi dengan kecenderungan melemah di awal pekan. Selanjutnya baru akan melanjutkan kenaikannya di tengah hingga akhir pekan, apabila The Fed jadi menurunkan suku bunga acuannya dan rilis kinerja keuangan emiten pada kuartal III 2019 diatas ekspektasi.

"Namun demikian disarankan untuk tetap safe trading. Selalu waspada dan berhati-hati apabila kondisi pasar kembali mengalami ketidakpastian dan tidak kondusif lagi. Terus cermati arah perkembangan pasar dan selalu kontrol risiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat."

Wall Street Pantau Perang Tarif
Pasar saham Wall Street berakhir menguat pada perdagangan akhir pekan, merespon positif kemajuan yang terlihat dalam negosiasi damai perang dagang AS-China. Negosiastor AS menyatakan bahwa AS hampir menyelesaikan bagian dari kesepakatan perdagangan fase satu dengan China.

Selain itu, hasil kinerja kuartal III yang kuat dari Intel Corp ikut menopang bursa saham AS. Harga saham Intel Corp melonjak +8,1% setelah memperlihatkan kinerja yang melampaui perkiraan para analis, sehinga berhasil mendorong indeks S&P 500 ke posisi tertinggi dalam 3 bulan.

Dow Jones ditutup naik 152,53 poin (+0,57%) ke level 26.958,06, S&P 500 bertambah 12,26 poin (+0,41%) ke posisi 3.022,55 dan Nasdaq menguat 57,32 poin (+0,7%) menjadi 8.243,12. Dalam sepekan ketiga indeks bursa saham utama AS berakhir menguat,  dengan Dow Jones naik +0,7%, S&P 500 meningkat +1,22% dan Nasdaq melonjak +1,9%.

IHSG Terkena Aksi Ambil Untung
Sementara dari dalam negeri, IHSG melorot -87,302 poin (-1,38%) ke level 6.252,345 pada perdagangan akhir pekan. Investor asing membukukan jual bersih (net sell) di pasar reguler senilai Rp9 miliar.

Meski melemah cukup dalam di akhir pekan, namun secara mingguan IHSG masih berhasil mencatatkan apresiasi kenaikan sebesar +0,98. Sepanjang minggu lalu, investor asing tercatat melakukan pembelian (net buy) sebesar Rp1,15 triliun di pasar reguler.

Reli kenaikan IHSG selama 10 hari berturut-turut sejak dari tanggal 10 hingga 24 Oktober 2019, yang didorong oleh pelantikan Jokowi dan pengumuman kabinet baru yang diberi nama Kabinet Indoensia Maju serta pemangkasan BI Rate, berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar +5,25%.

Selain dari faktor domestik, IHSG juga mendapat dorongan dari sentimen ekternal, utamanya dari kesepakatan negosiasi perang dagang tahap pertama antara AS-China yang kemungkinan akan diteken pada November mendatang.

Namun pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG seolah kehabisan tenaga dan harus rela finish di zona merah, setelah terkena aksi profit taking. Pelaku pasar merealisasikan keuntungan sementara, setelah IHSG menguat 10 hari beruntun.

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - IHSG Coba Cari Keseimbangan"

Post a Comment

Powered by Blogger.