Search

Headline - Dunia Tanpa al-Baghdadi, Bisakah Lebih Aman?

Headline - Dunia Tanpa al-Baghdadi, Bisakah Lebih Aman?

INILAHCOM, Jakarta--Bisakah dunia lebih aman setelah kematian pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang tewas Sabtu (26/10/2019) larut malam lalu dalam suatu serangan oleh pasukan AS di Suriah?

Pertanyaan seperti itu mulai terdengar dua hari setelah kematian al-Baghdadi. Bagi Presiden AS Donald Trump, dunia akan menjadi tempat menjadi tempat yang lebih aman setelah kematian al-Baghdadi.

Wartawan VOA Mike O’Sullivan melaporkan bahwa tindakan tersebut disambut luas, tetapi sebagian memperingatkan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh kelompok teror tersebut belum disingkirkan.

Satu tim pasukan khusus AS memojokkan pemimpin ISIS  al- Baghdadi di terowongan di Provinsi Idlib, Suriah Barat Laut, di mana ia meledakkan rompinya, sehingga menewaskan dirinya serta tiga anak-anak. Trump mengatakan 11 anak-anak berhasil dipindahkan dengan selamat dari lokasi tersebut. Tidak ada korban di pihak AS.

Trump dan para pejabat senior menyaksikan berlangsungnya serangan itu dari Gedung Putih. Ia mengatakan,"Seorang pembunuh brutal, orang yang telah menimbulkan begitu banyak kesulitan dan kematian, telah disingkirkan. Ia tidak akan pernah lagi menyakiti lelaki, perempuan atau anak-anak tak bersalah lainnya."

Setelah Baghdadi mendeklarasikan kekalifahan ISIS di kota Mosul, Irak, pada tahun 2014, ia memimpin pemerintahan teror, disertai dengan pemerkosaan dan pemancungan korban yang direkam dengan video. Pada awal 2018, kelompok tersebut telah kehilangan sebagian besar wilayah yang dikuasainya.

Sa’adun Mohammed, seorang pekerja yang juga warga Mosul menyambut baik kabar kematian Baghdadi.

"Tuhan tahu bahwa saya dan seluruh komunitas Islam senang. Kematiannya merupakan pembalasan bagi seluruh syuhada Irak. Mereka memancung paman ayah saya. Salah seorang saudara saya tewas akibat mortir mereka," katanya.

Hari Minggu pagi, Trump berterima kasih kepada tentara AS, dan pihak-pihak lain yang bekerja sama. Trump mengatakan,"Saya ingin berterima kasih kepada negara-negara Rusia, Turki, Suriah dan Irak, dan saya juga ingin berterima kasih kepada Kurdi Suriah atas dukungan tertentu yang dapat mereka berikan kepada kami. Ini merupakan misi yang sangat, sangat berbahaya."

PM Israel Benjamin Netanyahu juga menyampaikan ucapan selamat kepada Trump. Ia menyatakan,"Ini merupakan tonggak penting, tetapi ini bagian dari pertempuran lebih panjang yang harus kita menangi."

PM Inggris Boris Johnson menyebut hal tersebut sebagai momen penting, tetapi ia mengatakan perang melawan kelompok Baghdadi berlanjut.

Awal bulan ini, Trump mengumumkan penarikan mundur sebagian besar pasukan AS dari wilayah-wilayah kekuasaan Kurdi di Suriah Utara.

Pasukan Kurdi kemudian mundur di tengah-tengah gencatan senjata setelah ofensif Turki, membuat unit-unit pasukan Rusia dan Suriah berpatroli di sebuah zona penyangga, sementara milisi yang berbasis di Turki menguasai beberapa wilayah di kawasan perbatasan.

Senator Lindsey Graham mengatakan konflik antara Kurdi Suriah dan Turki perlu diselesaikan.

Ia menyebut terbunuhnya Baghdadi merupakan penentu penting, tetapi ia mengemukakan perang melawan teror belum berakhir. [voa/lat]

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - Dunia Tanpa al-Baghdadi, Bisakah Lebih Aman?"

Post a Comment

Powered by Blogger.