Search

Headline - Orang Indonesia Belum Paham Dampak Buruk Kopi

Headline - Orang Indonesia Belum Paham Dampak Buruk Kopi

INILAHCOM, Jakarta -  HonestDocs, sebuah platform digital informasi kesehatan terpercaya, melakukan survei nasional kepada 9.684 masyarakat Indonesia untuk menangkap pola kebiasaan minum kopi.

Responden penelitian terdiri dari proporsi responden pria sebesar 35 persen dan wanita sebesar 65 persen, dengan dominasi usia di antara 18-34 tahun.

Dari data yang terkumpul, terdapat banyak temuan menarik soal kebiasaan konsumsi kopi di Indonesia.

Pertama, 61 persen responden yang didominasi oleh pria mengaku sebenarnya tidak suka minum kopi. Sementara 39 persen dari partisipan studi mengaku minum kopi minimal satu gelas sehari.

Dalam hal frekuensi, rata-rata mayoritas responden menikmati satu gelas kopi per hari (21,6 persen), namun tidak sedikit juga yang meminum sekitar 2-3 gelas per hari (10,5 persen), dan bahkan sekitar 1,9 persen responden terbiasa minum kopi lebih dari 11 gelas setiap harinya!

IMG-20190918-WA0005

Kedua, data menunjukkan bahwa pria lebih sering mengonsumsi kopi dalam sehari dibandingkan wanita. Rata-rata wanita Indonesia mengkonsumsi satu gelas kopi per hari (64,4 persen), sementara mayoritas responden pria menghabiskan dua sampai tiga gelas kopi per hari (21 persen).

Sebanyak 4,5 persen responden pria mengaku minum kopi empat hingga lima gelas per hari, dan bahkan 3 persen lainnya mengaku menghabiskan lebih dari 11 gelas kopi.

Jumlah peminum kopi terbanyak ada pada provinsi DKI Jakarta (57 persen), Sumatera Barat (57 persen), dan Sulawesi Utara (51 persen).

Ketiga, jika dulu kopi identik sebagai minuman untuk orang dewasa, kini banyak penikmat kopi berasal dari demografi yang lebih muda. HonestDocs menemukan bahwa 23 persen remaja berusia 12-17 tahun mengaku suka minum kopi.

Ditemukan juga semakin bertambah usia, tingkat keseringan konsumsi kopi semakin meningkat. Sebanyak 23 persen responden lansia bahkan minum kopi setidaknya 11 gelas sehari!

Hal ini tentu mengejutkan, mengingat kopi merupakan minuman yang mengandung kafein dan tidak selalu cocok untuk lansia.

Faktanya, konsumsi kopi berlebihan bisa memberikan efek negatif untuk kesehatan dalam jangka panjang.

Kandungan kafein dalam kopi bisa memberikan stimulan pada otak agar tidak mengantuk. Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, kandungan ini bisa menimbulkan masalah pencernaan dan otak. Belum lagi kadar gula yang tinggi pada sajian kopi tertentu.

Menurut penelitian dalam jurnal PLoS ONE tahun 2015, takaran ideal konsumsi kopi adalah dua hingga tiga gelas per hari. Dengan takaran ideal ini, kandungan antioksidan pada kopi dapat bekerja secara optimal untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Tubuh akan terhindar dari risiko penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, serta kematian dini. Bahkan, menurut penelitian tersebut, takaran dua atau tiga gelas atau setara dengan 170-375 mg kafein per hari bisa menurunkan resiko disfungsi erektil.

Untuk pola konsumsi yang lebih sehat, hindari menambahkan gula ke dalam kopi. Alih-alih menyehatkan, asupan gula justru menambah jumlah kadar gula atau kalori yang mengganggu metabolisme tubuh.

Manfaat kopi hitam murni menjadi ‘kalah’ dengan efek samping pada gula. Hal ini tentu harus diperhatikan oleh masyarakat Indonesia, terutama karena beberapa olahan kopi populer, seperti es kopi susu dan kopi instan bubuk, memiliki kandungan gula yang tinggi.

"Banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami efek kopi terhadap tubuh. Dengan takaran yang pas, kopi memang dapat menjaga kesehatan, namun kopi yang dimaksud adalah kopi hitam murni yang pekat - bukan olahan kopi yang sudah ditambahkan gula, krim, pemanis buatan, dan sebagainya,"  ungkap tim medis HonestDocs.

"Dengan penelitian ini, kami tim HonestDocs berupaya meningkatkan kesadaran tentang takaran konsumsi kopi yang ideal untuk tubuh, supaya masyarakat bisa mengurangi konsumsi yang berlebihan," imbuh mereka.

Sebagai portal kesehatan terpercaya yang telah memiliki lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulan, HonestDocs rutin melakukan survey dan penelitian untuk memberikan informasi kesehatan dan gaya hidup yang mudah diakses oleh semua orang.

Aplikasi HonestDocs melayani percakapan dan konsultasi online untuk tanya-jawab langsung dengan dokter. Sehingga, jika pasien merasakan keluhan ataupun gejala tertentu, mereka dapat menghubungi dokter kapan pun dan di mana pun, lalu melakukan pencegahan sebelum penyakit bertambah parah. [ikh]

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - Orang Indonesia Belum Paham Dampak Buruk Kopi"

Post a Comment

Powered by Blogger.