Headline - Pertamina Akan Tagih Utang ke Sriwijaya Air
INILAHCOM, Jakarta - Sriwijaya Air akan menghentikan layanan reservasi tiket sampai waktu yang belum ditentukan. Hal ini disebut-sebut buntut dari perselisihan dengan managemen PT Garuda Indonesia (GAA).
Namun, Sriwijaya masih menyisakan segudang persoalan. Terutama soal hutangnya ke BUMN. Salah satunya ke Pertamina. Bahkan hutangnya ke PT Pertamina menembuh angka Rp942 miliar. Hutang ini sebelum Sriwijaya bergabung dengan Garuda.
Menanggapi hal tersebut Vice President Communication Pertamina Fajriah Usman mengatakan, pihaknya akan melakukan penagihan atas hutang tersebut. Sebab, itu merupakan hal dari pihaknya.
"Ya ditagih mas," kata Fajriah dalam pesan singkat pada INILAHCOM, Jumat (27/9/2019). Tapi, dia tidak berkomentar lagi kapan penagihan itu dilakukan oleh Pertamina.
Selain itu, Sriwijaya juga masih memiliki sejumlah hutang. Antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) sebesar Rp585 miliar, utang spare parts senilai US$ 15 juta, dan kepada PT Angkasa Pura II senilai Rp80 miliar, serta PT Angkasa Pura I sebesar Rp50 miliar.
Kemudian, hutang Sriwijaya kepada PT Garuda Indonesia. Mengutip laporan keuangan konsolidasi Garuda Indonesia per Juni 2019 lalu, total piutang grup ini ke Sriwijaya Air bernilai sebesar US$ 118,79 juta atau setara dengan Rp1,66 triliun (asumsi kurs Rp14.000/US$).
Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari akhir Desember 2018 yang senilai US$ 55,39 juta (Rp775,55 miliar).
Adapun dari jumlah tersebut nilai piutang dari PT Garuda Maintenace Facility Aero Asia Tbk (GMF AeroAsia) pada Sriwijaya nilainya mencapai US$ 52,51 juta (Rp735,15 miliar), turun sedikit dari posisi US$ 55,12 juta (Rp771,70 miliar). Nilai ini tertera dalam laporan keuangan GMF di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen Garuda sebelumnya menegaskan masih dalam pembicaraan dengan anak usahanya, Citilink Indonesia, sebagai pihak yang bekerjasama dengan Sriwijaya Group dikabarkan pecah kongsi antara kedua grup maskapai penerbangan ini.
Ketegangan kedua grup ini memuncak ketika Dewan Komisaris Sriwijaya Air memutuskan untuk melakukan perombakan di jajaran direksi yang didominasi perwakilan Garuda. Keputusan itu tertera dalam Surat Pemberitahuan dengan Nomor: 001/Plt.DZ/ET/SJ/IX/2019.[jat]
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Headline - Pertamina Akan Tagih Utang ke Sriwijaya Air"
Post a Comment