Headline - Kontribusi Tetra Pak untuk Green Movement di Lokal
INILAHCOM, Jakarta - Green movement (gerakan cinta lingkungan) telah jadi gerakan global yang dipraktekkan di seluruh dunia. Hal tersebut juga diterapkan oleh berbagai perusahaan pengemasan makanan, salah satunya Tetra Pak Indonesia.
Tetra Pak Indonesia, perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan / minuman, mengumumkan kalau mereka bersama mitra pendaur, telah mendaur ulang lebih dari 10.388 ton kemasan karton bekas minuman.
Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines, & Indonesia menjelaskan bahwa aspek keberlanjutan selalu menjadi inti dalam komitmen mereka dalam melindungi makanan, masyarakat, dan masa depan.
"Kami secara berkelanjutan bekerja untuk mencapai dampak lingkungan minimum di seluruh rantai pasokan. Dan kami memahami pentingnya kolaborasi jangka panjang dengan mitra-mitra kami seperti pengumpul sampah, pendaur ulang, pelanggan, pemerintah, komunitas, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyukseskan ambisi kami dalam low carbon circular economy," jelas Michael, di Jakarta.
Sejalan dengan ambisi perusahaan hingga 2020, Tetra Pak berkomitmen untuk meningkatkan tingkat daur ulang hingga 24 persen.
Wisnu Wiguna, pemilik Leo Graha Sukses Primatama, perusahaan yang telah bermitra dengan Tetra Pak selama lebih dari 10 tahun, dengan fokus bidang usaha pada daur ulang kertas ini, memaparkan bahwa Leo Graha membutuhkah kualitas serat panjang dari kemasan karton bekas minuman ini.
"Dan materi polimer aluminium (PolyAl) dalam kemasan karton minuman Tetra Pak yang berfungsi untuk memastikan aspek keamanan pangan, ternyata dapat didaur ulang serta menghasilkan produk atap gelombang yang berkualitas," ungkapnya.
Tak hanya bekerja sama dengan Leo Graha, Tetra Pak Indonesia juga menjalin kemitraan dengan Daur Esia Jaya Trimegah, yang fokus pada pengolahan daur ulang serat kertas dari kemasan karton bekas minum.
Direktur Daur Esia, Mignonne N.B. Maramis, mengatakan kalau kolaborasi dengan Tetra Pak sejalan dengan misi mereka di Daur Esia dalam menanamkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
"Serat kertas berkualitas baik dari hasil daur ulang kemasan Tetra Pak, kami olah menjadi berbagai karya kreatif berwawasan lingkungan yang memberikan nilai tambah bagi kami selaku pelaku bisnis,"terang Mignonne.
Selain itu, untuk memaksimalkan pencapaian usaha daur ulang, Tetra Pak Indonesia, Leo Graha, dan Daur Esia juga mengajak para konsumen di Indonesia mempraktikkan kesadaran gerakan 3L (Lipat, Letak, dan Lepas) untuk penanganan kemasan karton bekas minuman.
Gerakan tersebut terdiri dari Buka Lipatan atas dan bawah, Letakkan Sedotan ke dalam kemasan dan meratakannya, serta Lepaskan Kemasan di tempat sampah terpilah yang disediakan.
Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian konsumen dan masyarakat terhadap pemilahan sampah sejak dari sumbernya guna meningkatkan nilai ekonomi sampah, efektivitas dalam pengumpulan sampah sehingga semakin memperkuat ekosistem daur ulang khususnya pada kemasan karton bekas minuman.
Kegiatan keberlanjutan yang dilakukan di Indonesia sejalan dengan Laporan Keberlanjutan Perusahaan 2019 (Company Sustainability Report) yang dilansir baru-baru ini yang menyatakan bahwa Tetra Pak secara global telah menerapkan prinsip circular economy dan low carbon dalam operasi bisnisnya, guna mengurangi dampak terhadap lingkungan dan memastikan keberlanjutan pada seluruh rantai pasokan.
Tetra Pak adalah perusahaan global yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman.
Bermitra erat dengan pelanggan dan pemasok, Tetra Pak menyediakan produk yang aman, inovatif dan berwawasan lingkungan, yang setiap hari digunakan untuk memenuhi kebutuhan ratusan juta orang di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. [ikh]
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Headline - Kontribusi Tetra Pak untuk Green Movement di Lokal"
Post a Comment