Headline - Porsche Era Nazi Batal Dilelang Akibat Salah Harga
INILAHCOM, Monterey - Porsche klasik Type 64 era Nazi yang dibuat Ferdinand Porsche pada 1939 gagal terjual dalam lelang RM Sotheby di Monterey, California, AS, setelah pihak penyelenggara membuka penawaran dengan harga yang keliru.
Mobil yang diklaim sebagai Porsche pertama, sembilan tahun sebelum perusahaan itu terbentuk, semestinya dibuka dengan harga pembuka US$13 juta (Rp185 miliar) namun pihak lelang salah menyebutkannya menjadi US$30 juta (Rp426 miliar).
"Ketika mereka menyebutkan US$30 juta untuk memulai, saya pikir itu harga awal yang cukup tinggi," papar David Lee, kolektor mobil yang juga pengusaha asal Los Angeles, seperti dilansir New York Times.
"...dan tidak menyebutkan angka belasan dengan baik. Apakah dia benar-benar mengatakan 30 (thirty) atau 13 (thirteen)?" lanjutnya.
Peserta lelang pun bingung, apakah hal itu merupakan kesalahan aksen bicara juru lelang, kesalahan pada tampilan layar, atau keduanya.
Tidak hanya soal harga pembuka, peserta lelang juga dihadapkan dengan tingginya harga kelipatan pada setiap tawaran, semestinya US$1 juta menjadi US$10 juta.
Suasana penawaran dalam lelang pun menjadi tak terkendali, harga pembuka US$30 juta ditawar dengan tambahan kelipatan US$10 juta hingga mencapai US$70 juta. Peserta lelang pun terlihat tegang, beberapa juga menggerutu karena kesal dengan tingginya harga, sebelum menyadari adanya kesalahan harga.
Harga itu bahkan jauh lebih tinggi dari rekor harga US$48,4 juta untuk Ferrari 250 GTO 1962 yang dilelang di Sotheby tahun lalu.
Setelah itu, pihak Sotheby memberikan pernyataan bahwa kesalahan ada pada layar. Namun, mobil itu batal terjual kendati penyelenggara tetap akan melelang mobil itu.
"Ketika penawaran dibuka untuk Type 64, kenaikan harga secara keliru ditampilkan di layar, menyebabkan kebingungan yang tidak menguntungkan di ruangan itu," kata juru bicara Sotheby.
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Headline - Porsche Era Nazi Batal Dilelang Akibat Salah Harga"
Post a Comment