Headline - Pelatihan Gojek Wirausaha Digitalisasi Muslimat NU
INILAHCOM, Surabaya - Guna mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sekaligus mendukung pendapatan tambahan bagi kaum perempuan, Gojek menggelar pelatihan Gojek Wirausaha.
Program pelatihan manajemen bisnis dalam bentuk kelas tatap muka ini diikuti lebih dari 180 UMKM binaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) asal Kota Surabaya dan Jawa Timur sehingga mereka bisa menjadi UMKM Digital.
Bertempat di Garden Palace Hotel di Surabaya pada 7 Agustus 2019, Gojek berbagi tips sukses mulai dari perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik agar UMKM Jawa Timur bisa lebih mudah naik kelas serta mendapatkan pendapatan tambahan.
Vice President Public Affairs Gojek Astrid Kusumawardhani menyampaikan dalam siaran pers yang diterima INILAHCOM bahwa Gojek Wirausaha secara khusus dikembangkan oleh Gojek untuk mengakselerasi UMKM supaya naik kelas.
"Berbeda dengan pelatihan lain, kurikulum Gojek Wirausaha dirancang secara khusus menjawab banyaknya tantangan yang dihadapi UMKM terutama dalam memulai bisnis lalu meningkatkan skala bisnisnya,” ujarnya.
"Konektivitas dan market access selalu menjadi masalah (bagi pelaku UMKM) sejak dahulu, maka harus ada inovasi dan teknologi informasi dalam produksi dan layanan kita. Sebagai Muslimat NU kita punya tugas untuk berdakwah, baik bil haal, maupun bil maal, dan kali ini kita lakukan bersama Gojek," ungkap Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, dalam sambutannya pada acara tersebut.
"Digitalisasi akan membuat sesuatu lebih efektif, terutama di bidang ekonomi. Untuk itu saya sampaikan terima kasih atas inisiasi Gojek bersama Pengurus Pusat Muslimat NU, kami harap pendampingan ini terus berkelanjutan," imbuhnya.
Sementara itu, Astrid mengatakan bahwa Gojek berkontribusi dalam dua hal utama, yakni meningkatkan daya saing UMKM binaan Muslimat NU melalui pelatihan Gojek Wirausaha dan mendukung digitalisasi ekosistem NU melalui GoPay.
"Dengan teknologi kami, Gojek membantu UMKM memperluas pasarnya, membantu pembukuan keuangan, meningkatkan inklusi keuangan, serta menekan biaya operasional dengan adanya layanan operasional yang lebih efisien," jelas Astrid.
Sejalan dengan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dimana 93 persen mitra UMKM GoFood mengalami peningkatan volume transaksi, dan 85 persen mitra UMKM menginvestasikan kembali hasil penjualan di GoFood ke dalam usaha mereka, hal ini memicu mereka untuk terus mengembangkan bisnis dan menjadi naik kelas.
Selain berbagi tips untuk mengembangkan usaha, Gojek Wirausaha juga menyediakan sesi bagi peserta untuk dapat berkonsultasi dan langsung mendaftarkan usaha mereka di platform GoFood, GoPay dan MAPAN.
Kesempatan ini diberikan agar pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.
Sebagai bekal untuk memulai usaha, MAPAN juga menyerahkan mesin jahit sebagai bentuk simbolis dukungan pemberdayaan perempuan kepada Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur.
Chief Marketing Officers MAPAN, Mahpudz Effendi menambahkan bahwa selain menambah pengetahuan UMKM mengenai memulai bisnis melalui teknologi, Gojek melalui MAPAN juga mendukung penghasilan tambahan bagi kaum perempuan, terutama Muslimat NU sebagai salah satu organisasi perempuan bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan terbesar di Indonesia.
"Kami mengajak Ibu-Ibu Muslimat NU untuk memulai usaha sendiri dengan menjadi peserta atau Ketua Arisan MAPAN," ujarnya.
Arisan MAPAN adalah jaringan arisan barang terbesar di Indonesia yang membantu masyarakat bersama-sama merencanakan dan mewujudkan barang impian melalui metode arisan, yang merupakan produk unggulan MAPAN, perusahaan bermisi sosial yang fokus pada layanan teknologi keuangan berbasis komunitas bagian dari Grup Gojek.
Sejak didirikan tahun 2009, kini tercatat sudah ada 250 ribu Ketua Arisan di balik hampir 3 juta keluarga Indonesia, yang menjadi sosok pahlawan untuk sesama baik itu keluarga, tetangga, hingga komunitas sekitar dalam mewujudkan impian lewat MAPAN.
Dalam sambutannya pada acara tersebut, Khofifah juga memberikan apresiasinya pada MAPAN.
"Terkait MAPAN, Saya berharap, ketika Ibu-Ibu memiliki kebutuhan tertentu, dan mereka (MAPAN) punya tim arisan, maka kita bisa gotong royong, persis tanggung renteng, tapi sistemnya memang lebih maju yang disiapkan oleh Gojek. Kita jangan hanya menjadi konsumen, akan tetapi juga produsen yang dapat membangun produk andal dalam negeri agar Jawa Timur terlapisi oleh ekonomi kuat," ujar Khofifah.
Sejak tahun 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU menggandeng Gojek dan GoPay dalam kerjasama strategis untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital. Kerjasama tersebut tidak terbatas pada pelatihan wirausaha yang ditujukan pada lebih dari 30 juta anggota Muslimat NU se-Tanah Air, tetapi juga digitalisasi ekonomi di berbagai lingkungan Muslimat NU mulai dari koperasi, masjid, dan UMKM binaan di seluruh Indonesia.
Gojek Wirausaha telah melatih lebih dari 14 ribu UMKM se-Indonesia di 16 kota di Indonesia melalui kolaborasi dengan 26 komunitas dan institusi pemerintah.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan dan kerjasama yang terbangun antara Muslimat NU dengan Gojek Group. Per Agustus 2019 ini, sudah lebih dari 750 anggota Muslimat NU se-Indonesia yang mengikuti pelatihan Gojek Wirausaha dan harapannya akan terus berlanjut di beberapa kota lainnya," tutup Astrid.
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Headline - Pelatihan Gojek Wirausaha Digitalisasi Muslimat NU"
Post a Comment