Headline - Trump Bisa Hanya Ikut Pakta Fase I Saja

INILAHCOM, New York - Presiden Donald Trump mungkin tidak akan mencapai bagian kedua dari pakta perdagangan dengan China sampai setelah pemilihan 2020.

Presiden mengatakan pemerintahannya akan mulai "segera" menegosiasikan perjanjian berikutnya setelah mencapai apa yang disebut kesepakatan fase satu.

Tetapi dia mengatakan "akan butuh sedikit waktu" untuk menyelesaikan perjanjian dan menyarankan dia bisa memiliki lebih banyak pengaruh setelah tawaran pemilihannya kembali pada bulan November.

"Saya pikir saya mungkin ingin menunggu untuk menyelesaikannya sampai setelah pemilihan, karena dengan melakukan itu, saya pikir kita dapat membuat kesepakatan sedikit lebih baik, mungkin kesepakatan yang jauh lebih baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti mengutip cnbc.com.

Presiden dan pejabat China berencana untuk menandatangani bagian awal perjanjian perdagangan yang telah lama dicari pada 15 Januari 2020. Kesepakatan itu akan melibatkan beberapa pengurangan tarif. Demikian juga dengan peningkatan pembelian barang-barang pertanian AS oleh Tiongkok, dan perubahan pada kekayaan intelektual dan aturan teknologi.

Trump telah mendorong untuk perjanjian perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia saat ia mencoba menindaklanjuti janji kampanye 2016 untuk menindak pelanggaran perdagangan China. Tetapi Kamis bukan pertama kalinya dia menyarankan dia bisa menunggu sampai setelah para pemilih memutuskan apakah dia mendapatkan masa jabatan kedua untuk mengumpulkan pakta perdagangan penuh.

Hanya beberapa hari sebelum Washington dan Beijing mengumumkan bagian pertama dari perjanjian itu, Trump berkata, "Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunggu sampai setelah pemilihan untuk kesepakatan China."

Presiden telah mencoba untuk menghentikan perang dagang yang telah mengancam mata pencaharian petani dan pemilik bisnis lainnya di AS yang bergantung pada perdagangan dengan China. Trump menganggap industri pertanian sebagai konstituensi politik utama, dan pemerintahannya sejauh ini memberikan US$28 miliar bantuan kepada para petani.

Selama perang perdagangan, AS mengenakan tarif lebih dari US$500 miliar pada barang-barang Tiongkok. Beijing mengenakan bea masuk lebih dari US$100 miliar pada impor Amerika.

Investor, khawatir hambatan pada pertumbuhan ekonomi, telah mendukung upaya AS dan China untuk menyelesaikan konflik perdagangan