Headline - Trump Ingin Negosiasi Tarif Lebih Untungkan AS

INILAHCOM, Washington - Presiden AS, Donald Trump hanya menginginkan perjanjian perdagangan "fase satu" dengan China lebih menguntungkan untuk Amerika Serikat, Menteri Pertanian, Sonny Perdue .

"Trump ingin menyimpulkan kesepakatan yang dapat ditegakkan, yang dapat diandalkan dan konsisten dengan apa yang dikatakan kesepakatan itu," kata Perdue, seperti mengutip cnbc.com.

Pernyataan Perdue ini tak lama setelah Bloomberg melaporkan bahwa AS dan China semakin mendekati penyelesaian. perjanjian sebelum tarif AS yang baru berlaku untuk barang-barang China pada 15 Desember.

Dalam komentar dari KTT NATO pekan ini, Trump mengatakan Rabu bahwa pembicaraan perdagangan China berjalan baik - hanya satu hari setelah menyarankan dia mungkin ingin menunda kesepakatan perdagangan China sampai setelah pemilihan presiden 2020.

Perdue mengatakan perang perdagangan, yang telah menyebabkan kenaikan tarif di kedua sisi selama lebih dari 15 bulan, sebenarnya telah berlangsung selama 20 tahun terakhir. "Kami hanya tidak mengenalinya sampai Presiden Trump memutuskan untuk mengatur ulang pengaturan."

Beijing dan Washington telah menempatkan tarif pembalasan pada miliaran dolar dari barang satu sama lain, sebuah langkah yang melanda petani AS. Hampir US$20 miliar dalam ekspor pertanian AS pergi ke China tahun lalu.

"Kami di pertanian optimis berharap kami dapat menyimpulkan ini," kata Perdue, mengulangi kekhawatiran dari beberapa pejabat Trump bahwa China tidak akan menepati janji-janjinya.

Para petani mencari bantuan dalam kesepakatan fase satu, yang diumumkan oleh Trump pada bulan Oktober. Meskipun tidak ditandatangani, Trump mengatakan perjanjian itu akan mencakup pembelian produk pertanian sekitar $ 40 miliar hingga $ 50 miliar oleh China.

Departemen Pertanian AS pada bulan Juli juga memberikan otorisasi hingga $ 12 miliar dalam bantuan untuk membantu para petani yang dirugikan oleh tarif pembalasan. Namun, petani mencari kesepakatan permanen daripada bantuan dari Gedung Putih.

“Setiap petani di Amerika lebih memilih perdagangan daripada bantuan,” kata Perdue.