Headline - Pengamat:Duet Jonan-Ahok Bikin Pertamina Makin Oke

INILAHCOM, Jakarta - Keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan PT Pertamina (Persero) terhadap BBM impor, sah-sah saja. Perlu sosok pemimpin kuat di Pertamina.

Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi UGM, mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir perlu menempatkan dirut Pertamina yang sepadan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang sudah ditetapkan sebagai komisaris utama.

"Dirut Pertamina itu harus berintegritas, berani, dan profesional di bidangnya, serta memiliki track record keberhasilan dalam mengelola BUMN. Salah satu yang memenuhi kualifikasi tersebut adalah Ignasius Jonan, mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)," papar Fahmy di Jakarta.

Kata mantan Tim Anti-Mafia Migas ini, Jonan adalah sosok profesional murni, pernah 20 tahun berkarir di Citi Bank. Awal masuk BUMN saat menjabat Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang kala itu menderita kerugian jumbo. Dalam waktu cepat, Jonan bisa menyulap Bahana menjadi perusahaan untung.

Prestasi monumental dicapai Jonan saat ditunjuk Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dalam waktu kurang dari 5 tahun, Jonan sebagai leader berhasil melakukan radical changes di PT KAI hingga mencapai service excellence.

Bahkan, Jonan berhasil mengubah PT KAI, yang semula menderita kerugian sebesar Rp83,5 miliar, menjadi keuntungan sebesar Rp154,8 miliar, dan meningkat menjadi Rp560,4 miliar pada 2013.

Kesuksesan di PT KAI mengantarkan Jonan menjadi Menteri Perhubungan selama dua tahun. Namun, Jonan terkena reshuffle kabinet pada 27 Juli 2016. Tapi, karier Jonan tidak putus. Dua bulan kemudian, Presiden Jokowi mengangkat Jonan kembali menjadi Menteri ESDM pada 14 oktober 2016 hingga berakhirnya kabinet jilid satu.

Berbagai keberhasilan yang dicapai saat kepemimpinam Jonan di Kementerian ESDM, antara lain pencapaian 98,8% rasio elektrifikasi, pengembangan EBT: Listrik Tenaga Surya, Listrik Tenaga Bayu, Bio Disel B20 dan B30, kompor listrik, dan kendaraan listrik. "Tidak dapat disangkal bahwa keberhasilan Indonesia menguasasi mayoritas 51 persen saham PT Freeport Indonesia setelah 51 tahun, salah satunya berkat kepiawaian dan keuletan Jonan dalam berunding dengan Freeport Mc Moran dan Rio Tinto," paparnya.

"Selama menjabat sebagai Menteri ESDM, Jonan juga sudah terbukti punya komitmen dan keberanian dalam menumpas para pemburu rente di bidang energi," imbuhnya.

Berdasarkan kualifikasi dan capaian keberhasilan yang diukir, lanjutnya, Jonan merupakan sosok yang tepat untuk diangkat menjadi dirut Pertamina, yang berduet dengan Ahok sebagai komut Pertamina. "Duet Ahok-Jonan ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan akut yang dihadapi Pertmina, termasuk menganyang mafia migas seperti yang diharapkan Presiden Jokowi," pungkasnya. [ipe]