Search

Headline - Cermati, Ada Peluang Emas di Skandal Jiwasraya

Headline - Cermati, Ada Peluang Emas di Skandal Jiwasraya

INILAHCOM, Jakarta - Gagal bayarnya perusahaan asuransi BUMN, Jiwasraya telah mengkhawatirkan banyak kalangan termasuk investor pasar saham. Tetapi skandal tersebut bisa membuka peluang keuntungan di pasar modal. Tetapi tergantung pemain besar dalam memanfaatkan peluang tersebut.

Skandal yang terjadi di Jiwasraya, skandal ini dianggap bahkan lebih parah dari Skandal Bank Century. Ketidakmampuan Jiwaraya untuk membayar polis yang dianggap sudah merugikan negara lebih dari Rp13 triliun menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar.

Kegagalan strategi investasi yang dilakukan  fund manager lokal kembali ter-ekspose. beberapa analis bahkan mengkhawatirkan efek domino yang terjadi akibat  krisis yang terjadi pada Jiwasraya saat ini yang dapat memicu kejatuhan IHSG. Itu sebabnya kita berbagai institusi pemerintah seperti kementrian BUMN, kementrian keuangan, sampai OJK sibuk untuk mengurusi Jiwasraya.

Analis saham Argha J Karo karo, menjelaskan bagi yang sudah lama di market tentunya sudah tahu, berita negatif tidak harus selalu memberikan dampak negatif pada IHSG. Karena investor asing punya kebebasan penuh untuk memutuskan apakah berita negatif itu akan membuat IHSG turun, atau justru menjadi motor kenaikan IHSG.

Karena ketika ada berita negatif seperti saat ini para investor lokal umumnya khawatir, dan Investor Asing bisa memanfaatkan kekhawatiran tersebut untuk menjatuhkan IHSG, dengan cara melakukan aksi jual di IHSG. Sebab dalam kondisi khawatir investor lokal biasanya tidak berani melakukan pembelian dalam jumlah besar.

Artinya cukup investor asing jualan sedikit saja IHSG dapat langsung dibuat turun cukup dalam, dan membuat investor lokal lebih panik lagi karena IHSG turun.

Namun di sisi lain investor asing juga bisa memanfaatkan kekhawatiran investor lokal untuk melakukan akumulasi, karena orang yang sedang takut biasanya tidak jual mahal. "Jadi kalau investor asing mau melakukan akumulasi dari investor lokal, kondisi ketika investor lokal panik dan khawatir adalah waktu yang ideal," katanya seperti mengutip dari creative-trader.com.

Dan di tengah merebaknya krisis Jiwasraya ini, investor asing justru memilih untuk memanfaatkan kepanikan investor lokal akan efek domino. Dampak yang disebabkan krisis Jiwasraya ini untuk melakukan pembelian besar-besaran di saham-saham unggulan yang dimiliki investor lokal.

"Terbukti dalam empat hari terakhir investor asing sudah memborong saham yang sebelumnya dimiliki investor lokal sebesar Rp2,3 triliun, jadi tidak heran di tengah krisis yang semakin memanas  IHSG justru terus bergerak naik, karena aksi akumulasi yang dilakukan oleh investor asing saat ini," jelasnya.

Sebagai investor lokal yang sudah paham analisa Foreign Flow, masuknya investor asing tentunya merupakan berita positif, karena aksi beli yang mereka lakukan tersebut bisa membuat IHSG terus bergerak naik. Dengan demikian membuat efek Window Dressing menjadi semakin terasa efeknya di akhir tahun ini.

Karena di awal bulan Desember ini, dalam acara gathering Window Dressing kami memprediksi kalau investor asing akan mengurangi secara signifikan aksi jualnya supaya para kenaikan IHSG di masa Window Dressing bisa berjalan lancar, sejak awal bulan Desember sampai minggu lalu skenario ini masih terus terlaksana.

Namun dalam 4 hari terakhir ini asing bukan hanya menghentikan aksi jualnya, namun justru melakukan akumulasi di saham-saham perbankan utama yang notabene merupakan saham-saham pilihan Window Dressing. "Jadi sesuatu yang sudah baik yang terjadi di awal Desember, kini menjadi lebih baik lagi."

Tapi terlepas dari masuknya investor asing, dan masa akhir tahun yang sudah semakin dekat, namun ada melihat kekhawatiran investor asing kembali membanting IHSG dalam waktu dekat, karena kalau kita melihat grafik pergerakaan investor asing di IHSG sampai penutupan perdagangan kemarin, ada kemiripan pergerakan investor asing yang dilakukan di akhir bulan Oktober lalu dengan apa yang terjadi dalam perdagangan kemarin.

"Seperti bisa dilihat dalam grafik Foreign Flow IHSG di atas, di bulan Oktober lalu investor asing justru melakukan aksi profit taking, tepat setelah mereka melakukan pembelian besar-besaran di tanggal 24 Oktober, dan aksi jual asing tersebut membuat IHSG turun sepanjang bulan November sampai turun ke bawah level 6.000."










 

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Headline - Cermati, Ada Peluang Emas di Skandal Jiwasraya"

Post a Comment

Powered by Blogger.